Minggu, 29 Desember 2013

Posting 2



Java kapok


Kabupaten Pati dan sekitarnya dikenal sebagai Java Kapok (jaman Kolonial Belanda), di Desa Karaban yang berkaitan dengan kapuk randu atau kapuk odolan. Keberhasilan usaha ini, yang terlihat sekarang hampir semua (sebagian besar) masyarakat menjadi perajin kapuk atau pengodol kapuk, sehingga Desa Karaban dikenal sebagai Pusat pengodol Kapuk Randu atau menjadi Sentra Pengodol Kapuk. Dalam pemasarannya selain kapuk tersebut diolah dalam bentuk kapuk yang telah dipres, kapuk tersebut juga diolah menjadi kasur. Kasur tersebut telah memasuki pasar keluar Jawa, seperti Sumatera, Kalimatan, Sulawesi. Karena di daerah luar Jawa masih banyak masyarakat yang tidur tanpa alas. Dan setiap stock kasur yang dibawa ke daerah Sumatera misalnya selalu terjual habis. Menurut data yang ada, kini ada sekitar 30 pengusaha kasur skala besar dan sekitar 400 pengusaha kasur skala kecil di Desa Karaban, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Desa Karaban yang terletak sekitar 10 kilometer selatan Kota Pati ini dikenal sebagai pusat usaha perkapukan terbesar di Indonesia. Budidaya dan bisnis kapuk randu sangat terbuka lebar. Serta produksi kapuk randu dari Indonesia masih belum tertandingi negara lain. Seratnya sangat elastis, mampu menahan keluar masuknya hawa panas dan hawa dingin.

Nah ....itulah sedikit info mengenai desa saya,untuk lebih jelasnya mari kita simak cara pembuatannya..

 Bahan dan Proses Pembuatan 










1. Proses Menjahit kain kasur.











2. Randu di Kupas, diambil kapuk dengan dipisahkan dari Atinya, dan selanjutnya, kapuk dijemur dan dipisahkan dari biji kapuknya.



 









3. pengisian kain dengan kapuk.














4. proses penggulungan dilakukan dengan sangat sederhana, dan kemudian dibungkus plastik agar tidak mudah terkena kotoran debu.
















5. hasil kasur yang sudah dalam bentuk gulungan plastik.

Yah.....kurang lebihnya bgitulah cara pembuatan kasur,apabila anda datang ke pati,jangan lupa untuk mampir ke desa karaban ya untuk melihat prosesnya secara langsung......!!!!

Jumat, 22 November 2013

POSTING1


Artikel tentang masalah kesehata di desa karaban kec. Gabus kab. pati



Desa Karaban kec.Gabus Kab.Pati merupakan desa yang terkenal akan pembuat  Kasur dan Kapuk.jarak antara kota pati dengan ds.Karaban yaitu bekisar antara 10 km.untuk dapat ke ds. Tersebut apabila kita dari simpang lima pati kita harus menuju kearah selatan,dan melewati beberapa desa seperti ds.Langenharjo,Tanjang,Kosean,Gebang,Plososomalang,Tlogoayu. Dan baru ds. Karaban.
Pendidikan yang ada di desa trsebut  terdiri dari 2 TK yaitu TK  Negeri K araban dan TK Mashitoh,dan SD yaitu SD Negeri 1 Karaban,2,3,dan 4
Tenaga kesehatan yang ada di ds. Karaban  ada bidan yaitu bidan wiwit,bidan wahyu,bidan kodtijah dan bidan desa yaitu bidan Karmini,Sedangkan tenaga kesehatan dokter yaitu Bpk. Budi,ia merupakan dokter umum dan Dokter Nanik,ia merupakan dokter spesialis kulit.
Kesehatan yang ada di DS. Tersebut dikatakan cukup baik oleh tenaga kesehatan yang ada di desa tersebut,Karena jumlah kematian ibu dan anak tidak banyak serta masyarakat juga tahu dan sadar akan pentingya kesehatan. Hal tersebut dikemukakan oleh tenaga kesehatan desa karaban yaitu ibu Karmini.ia adalah seorang bidan  yang mengabdi sebagai bidan desa karaban,ia telah bersuami danmempunyai anak 1.
Untuk dapat ketempat ibu karmini kita harus melewati ds-ds tersebut tadi yang telah saya sampaikan di atas...apabila sudah masuk ds.karaban,dan terdapat perempatan yang ke 2,tepatnya di sebelah kanan jalan terdapat pasar karaban,maka kita harus belok kanan dan lurus terus sampai kita menemukan sweet salon yang berada di kanan jalan, dan tempatnya bidan karmini tersebut tepat di depan sweetsalon tersebut,yang berada dikiri jalan.

Hasil Wawancara Bidan di  Desa Karaban:

Menurut wawancara saya kepada ibu Karmini,kesehatan yang adadidesa tersebut baik.antusias warga terhadap penyuluhan-penyuluhan serta saran-saran yang di sarankan oleh bidan juga diterima dengan baik.masalah-masalah kesehatan juga jarang di temui.
Angka kematian di desa tersebut juga minim.tetapi beberapa bulan yang lalu ada ibu dan anak meninggal akibat kesalahan orang tersebut sendiri,ia meninggal sebelum ia melahirkan.ia telah disarankan oleh bidan ds. Untuk tidak mengandung karena kondisi badannya dan kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk ia menagndung,tetapi hal tersebut tidak dihiraukan oleh si pasien,karena keinginannya yang sangat kuat untuk memiliki seorang anak perempuan. Hal tersebut bisa terjadi karena sangibu memiliki penyakit komplikasi,ia bernama ngadinah yang berusia 38 tahun.
Didesasaya juga terdapat posyandu ,ada 5 packbang posyandu,-

posyandu 1 dinamakan Ngudi Rahayu 1
kadernya terdiri:         
  1.  Jasemi 
  2. Karsiti 
  3. Rukesi
  4. Warsi 
  5. Sri Lestasi    

Posyandu 2 dinamakan Ngudi Rahayu 2 
kadernya terdiri:
1.      Siti Yulaikah
2.      Ngadinah
3.      Narti
4.      Patmi
5.      Sri Handayani

Posyandu 3 dinamakan Ngudi Rahayu 3
 kadernya terdiri:
  1.      Hartini
  2.   Rami 
  3.   Suparti 
  4.   Warningsih 
  5.   Sumini

Posyandu 4 dinamaka Ngudi Rahayu 4
 kadernya terdiri:
  1.      Jumilah 
  2.   Darni
  3.   Estu 
  4.   Latri 
  5.   Niken
Posyandu 5 dinamakan Ngudi Rahayu 5
 kadernya terdiri:
  1.      Indah
  2.   Neni 
  3.   Heni
  4.   Kodijah 
  5.   Putri
           Dan dilaksanakan pada tanggal 12,13,14,dan 15,tetapi padatanggal 13 dilakukan posyandu 2 kali.kegiatan posyandu tersebut dilaksanakan dirumah ibu Warmi(Bayan),dan di rumah bapak kepala desa. Progam yang dijalani yaitu: Imunisasi,Penimbangan,Kelas Bumil,DLL. Dan padatanggal 10 juga dilakukan pengobatan lansia.  
Dalam posyandu tersebut juga  dilakukan pembuatan laporan,dan laporan tersebut dibuat 1 bulan 1 kali,pembuatan lapora-laporan tersebut meliputi pembuatan laporan:  
  •   Pwkia 
  •   Imunisasi
  •   Anak
  •   Kb
  •   Bumil
  •   Persalinan
  •   Nifas
  •   Neonatal
  •   Balita
  •   Khohot
  •   Kematian
  •   Balita
  •   Gizi buruk